Wonogiri – Terletak di Desa
Wonodadi Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Gua Putri Kencana merupakan
salah satu gua yang memiliki nuansa tersendiri. Selain Gua Putri
Kencana, masih ada beberapa gua yang terdapat disekitaran bentang alam
kawasan Karst atau kerap disapa Museum Karst Dunia (MKD).
Gua sendiri menjadi salah satu ciri khas kawasan gunung kapur Gunung
Sewu yang membentang di wilayah selatan Kabupaten Wonogiri. Dari sekian
gua di Kecamatan Pracimantoro, gua Putri Kencana menyimpan cerita
mistis, bahkan dipercaya sebagai salah satu tempat yang tepat untuk
tirakat atau melaksanakan ritual.
Letak Gua Putri Kencana
Berjarak lima kilometer dari (MKD). Dari
jauh, pengunjung akan disambut dengan sebuah keberadaan gerbang dan
pintu besi, karena kawasan Gua Putri Kencana sudah menjadi destinasi
wisata resmi dari Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
(Disbudparpora) Kabupaten Wonogiri. Dan ketika memasuki kedalaman gua,
keindahan stalagtit dan stalagmit yang sebagian masih aktif dan terus
bertumbuh, menjadi suguhan yang mempesona pengunjung.
Di ceritakan penemu sekaligus juru kunci Gua Putri Kencana, Wasino
(60), bahwa gua ini ditemukannya pada 1 Januari 1991, kala itu, dia
mendapat firasat dalam mimpinya. Dia mendapat semacam petunjuk untuk
menggali rongga batu di dekat rumahnya.
“Lokasi itu sebelumnya merupakan tanah tegalan, dan di sekitarnya
menjadi lahan penambangan batu lintang oleh warga sekitarnya termasuk
saya,” tutur Wasino, Kamis (24/12).
Menurutnya, dalam mimpi tersebut, dia seolah mendapat pesan untuk
tidak menggali sekitar rongga batu di sekitar tambang batu lintang,
bahkan dia disuruh menjaganya. Perintah itu kemudian dilaksanakan, lalu
dia nekat memberanikan diri untuk masuk ke dalam gua melalui lubang
kecil dengan cara merangkak. Sesampainya di dalam gua, ia pun
terperanjat, lantaran di dalamnya terdapat ruangan yang sangat luas,
hampir sepuluh meter.
“Perasaan saya, waktu itu saya ditemani seorang putri yang mengenakan
jarik lurik putih, kemben wulung, dan rambut yang terurai. Di situ saya
menemukan banyak bagian dari ruangan tersebut, hingga hampir setengah
hari saya di dalam gua,” kata Wasino.
Semenjak pertama masuk tersebut, banyak warga setempat yang ikut
membantu Wasino untuk membersihkan bagian dalam gua dari timbunan tanah
dan lumpur sehingga pengunjung lebih nyaman di dalam gua. Dan pengunjung
pun mulai banyak yang berdatangan. Pengunjung yang sekedar melihat
keindahan isi gua ramai tiap hari libur atau hari Minggu, atau jika
melakukan ritual di dalam gua kebanyakan pada malam Jum’at.
Dia menjelaskan, di dalam Gua Putri Kencana terdapat sejumlah ruangan.
Ruangan itu pun konon memilik nama sendiri-sendiri semisal ruang
Pusaka,Kabudayan, Jumenengan, Sarasehan, dan Sendang Kecil.
Namun, Sendang Kecil berada di bagian terpisah, dan pengunjung harus
merangkak untuk sampai ke dalamnya.
“Dan juga melalui mimpi, bahwa gua tersebut dulunya merupakan lokasi
bertapa atau pernah disinggahi Ratu Kencana Wungu dan Sinuwun Prabu
Brawijaya V,” terangnya.
Dia menambahkan, banyak para pengunjung yang datang memanjatkan doa
permohonan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk dimudahkan persoalan
hidupnya tersebut, mereka datang dari berbagai kota. Ada yang dari
Palembang, dan kota-kota di Pulau Sumatra, Bima (NTT), atau kota-kota di
seluruh Pulau Jawa.
“Jika pada akhirnya permohonannya terkabul, kemudian mengadakan syukuran atau kenduri di gua ini,” tandasnya.
Sementara saat ini, Gua Putri Kencana sudah layak untuk menjadi
destinasi wisata, tetapi masih membutuhkan penyempurnaan akses jalan
masuk, lahan parkir, dan penampungan air untuk kebutuhan pengunjung
belum memadai.
0 komentar:
Posting Komentar